10 Juni 2008

mistis

GARA-GARA UANG 10 RIBU RUPIAH


Uang, seperti keberadaanya yang mempunyai dua sisi yang berbeda, demikian juga bisa berdampak pada dua hal yang berbeda bagi manusia. Uang bisa berdampak pada hal-hal yang buruk dan merugikan. Peristiwa yang terjadi di Polewali Mandar, Sulawesi Barat berikut ini merupakan dampak buruk dan merugikan yang ditimbulkan uang. Dua orang ibu terlibat perkelahian seru gara-gara uang 10 ribu rupiah. Perkelahian ini terjadi karena kesalahpahaman antara seorang ibu yang berhutang 10 ribu rupiah dengan seorang ibu yang dihutangi. Karena masing-masing keras kepala, maka kesalahpahaman itu tidak bisa diselesaikan dengan cara damai dan terjadilah perkelahian yang seru diantara mereka. Entah karena solidaritas entah karena masih ada hubungan keluarga, perkelahian kedua ibu tersebut menyeret ibu-ibu yang lain dan terjadilah perkelahian yang massal antar dua kelompok ibu. Untung saja di tempat itu ada banyak kaum laki-laki yang melerai mereka dan membawa mereka ke pos pengamanan setempat. Karena masing-masing pihak masih sama-sama ngotot, maka mereka dibawa ke POLSEK setempat dan di POLSEK itulah masalah diselesaikan.
Jika kita tidak dapat menguasai uang dengan benar, maka akan menimbulkan hal-hal buruk dan merugikan.
Pertama, hubungan menjadi rusak. Sudah pasti hubungan kedua ibu itu, bahkan kedua kelompok ibu tersebut retak atau putus. Ini hal yang sangat merugikan, sebab rusaknya hubungan seseorang dengan orang lain bisa menghambat kemajuan orang tersebut.
Kedua, solidaritas negatife. Sangat disayangkan kekuatan solidaritas yang seharusnya dapat menghasilkan hal-hal yang membangun, malah dipakai untuk hak-hal yang merusak.
Ketiga, kerugian fisik. Dalam perkelahian massal tersebut ada yang terluka dan ada barang-barang yang rusak. Memang luka itu bisa disembukan dan barang tersebut bisa dicari, tetapi jauh lebih baik jika tidak ada yang rusak karena perkelahian tersebut.
Keempat, pandangan buruk dari orang lain. Sudah pasti orang-orang akan menilai negatife terhadap ibu-ibu tersebut. Penilaian negatife ini tidak mudah hilang dan jelas sangat merugikan bagi kehidupan mereka selanjutnya.
Belajar dari peristiwa diatas, marilah kita memperhatikan apa yang dikatakan Daud di dalam Mazmur 62:11, “Janganlah percaya kepada pemerasan, janganlah menaruh harap yang sia-sia kepada perampasan; apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya.” Tentu Daud tidak bermaksud supaya kita menjauhi harta, termasuk uang. Daud mengajak supaya hati kita tidak melekat kepada harta tetapi kepada Allah, sebab harta sifatnya fana tetapi Allah kekal adanya. Dengan demikian kita dijauhkan dari hal-hal yang buruk dan merugikan sebagai dampak dari uang yang kita miliki.

DOA
“Bapa, terima kasih kalau Engkau memberkatiku dengan harta dan uang. Tolonglah supaya hatiku tidak melekat padanya tetapi hanya kepadaMu. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.”
Kata Bijak…
“Uang adalah alat, jangan mau diperalat olehnya sehingga mengakibatkan hal-hal yang buruk pada Anda.”

Tidak ada komentar: